Aerial (Aerial #1)
"Aku sama sekali tidak mengenalmu."
"Kamu tahu siapa aku, Putri."
Sadira si Putri Matahari dan Hassya sang Pangeran Kegelapan merupakan musuh bebuyutan dari dua negeri yang saling bertolak belakang; yang satu menjadikan matahari sebagai sumber hidupnya, satu lagi akan terbakar apabila terpapar langsung oleh sinarnya. Awalnya Sadira berpikir klan Kegelapan adalah sekumpulan monster sampai tanpa sengaja ia diselamatkan oleh Hassya yang berkulit pucat, tampan, dingin, seenaknya sendiri, namun memiliki sorot mata yang jujur.
Menurut ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghalangi mereka dan menjadi pelindung bagi Sadira.
Untuk mencegah kehancuran tersebut, Antya, adik Sadira, dan Linc, si kuda terbang putih, berusaha memanggil penolong dari dunia lain---Laskar dan Sashika, pelajar SMU Surya Ilmu---dunia yang hutannya tidak seindah di negeri mereka serta dipenuhi bangunan pencakar langit.
Dunia yang akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.
Gak tau apa Kak Sitta waktu itu nggak kebagian editor waktu mau nerbitin atau gimana, tapi saya ngerasa buku ini all the way messy. Matahari solid? FYI, Matahari itu gas. Saya juga ngerasa kalau bahasanya nggak nyastra, banyak yang aneh, dialog yang cheesy, ga suka deh. Tapi idenya lumayan sih, eksekusinya aja yang kurang.
To be honest, aku cukup suka sama ceritanya. Tokohnya, latarnya, alurnya. Untuk aku, ada dua hal yang menjadi masalah di cerita ini. Pertama, Sadira dan Hassya terlalu cepat jatuh cinta. Secara, mereka baru bertemu beberapa kali, dan seingatku waktu itu mereka nggak ber.. ber apa ya? Yah, nggak ngomong-ngomong (?) dengan baik lah, berhubung mereka dari dua klan yang bermusuhan. Tapi sewaktu lagi di Pesta Topeng atau apapun itu yang di Negeri Kegelapan, mereka udah bener-bener kayak dekeeettt
i won't say that i'm fed up with this book, Aerial is just mediocre and a little bit disappointing for me.dari sudut pandang karakter, Sadira sayangnya sama sekali tidak mencerminkan "perempuan kuat" yang digadang-gadang di awal. dirinya memang berjiwa petualang dan berkemauan keras, namun perempuan galak bukan berarti perempuan berkarakter kuat. banyak karakter yang entah kenapa diimplikasikan sebagai karakter penting, sementara saya pribadi tidak merasa mereka benar-benar berbeda satu sama
Suka banget ama novel ini. Susah banget nyarinya. Tapi syukur dapet juga hehheh๐๐๐
Novel ini bercerita tentang kisah cinta Sadira dan Hassya, yang berasal dari negeri yang sangat berbeda dan bermusuhan pula. Semacam kisah romeo dan juliet, hanya saja ceritanya tidak setragis novel roman klasik itu. Ide ceritanya cukup bagus, ceritanya manis dan kisah cinta berbagai tokohnya memang terkesan lebih ditekankan daripada plot itu sendiri. Hanya saja, entah kenapa kurang greget. Mungkin karena ekspektasi saya pas awal beli agak tinggi sih ya...Lalu menurut saya alur novel ini sedikit
2 bintang, semua buat sampul bukunya... heheOke, pertama, komentar tentang keseluruhan cerita, terutama cerita romansa antara Sadira-Hassya, udah diomongin sama Sai halaman 250. Kedua, halaman 205 paragraf ke-10, it's super nonsense. satu hal pun nggak pernah mereka lakuin buat kedamaian kedua bangsa dan, nggak, pacaran diem-diem nggak termasuk perjuangan. Jadi, bisa kita ganti tokoh utamanya jadi Toireann sama Isla?? Atau, Antya sama Ginta, deh... Ketiga, hmmmm... kayaknya, menggunakan Bangsa
Sitta Karina
Paperback | Pages: 332 pages Rating: 3.68 | 1232 Users | 68 Reviews
Particularize Books Concering Aerial (Aerial #1)
Original Title: | Aerial |
ISBN: | 31209003 (ISBN13: 9789792243116) |
Edition Language: | Indonesian URL http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/81966/Aerial |
Series: | Aerial #1 |
Characters: | Sadira, Hassya |
Narration Toward Books Aerial (Aerial #1)
"Kamu familiar. Bau darahmu familiar.""Aku sama sekali tidak mengenalmu."
"Kamu tahu siapa aku, Putri."
Sadira si Putri Matahari dan Hassya sang Pangeran Kegelapan merupakan musuh bebuyutan dari dua negeri yang saling bertolak belakang; yang satu menjadikan matahari sebagai sumber hidupnya, satu lagi akan terbakar apabila terpapar langsung oleh sinarnya. Awalnya Sadira berpikir klan Kegelapan adalah sekumpulan monster sampai tanpa sengaja ia diselamatkan oleh Hassya yang berkulit pucat, tampan, dingin, seenaknya sendiri, namun memiliki sorot mata yang jujur.
Menurut ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghalangi mereka dan menjadi pelindung bagi Sadira.
Untuk mencegah kehancuran tersebut, Antya, adik Sadira, dan Linc, si kuda terbang putih, berusaha memanggil penolong dari dunia lain---Laskar dan Sashika, pelajar SMU Surya Ilmu---dunia yang hutannya tidak seindah di negeri mereka serta dipenuhi bangunan pencakar langit.
Dunia yang akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.
Point Appertaining To Books Aerial (Aerial #1)
Title | : | Aerial (Aerial #1) |
Author | : | Sitta Karina |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Anniversary Edition |
Pages | : | Pages: 332 pages |
Published | : | January 2009 by Gramedia Pustaka Utama |
Categories | : | Fantasy. Romance. Asian Literature. Indonesian Literature. Novels |
Rating Appertaining To Books Aerial (Aerial #1)
Ratings: 3.68 From 1232 Users | 68 ReviewsEvaluate Appertaining To Books Aerial (Aerial #1)
saya agak kecewa dengan buku-buku Sitta akhir2 ini. Iya, ceritanya masih tetap manis. Saya kira karakter tokoh utama cewek-nya akan mengalami perubahan, ternyata sama saja dengan para tokoh utama cewek lainnya di seluruh bukunya.Khusus di Aerial ini, sungguh saya bingung... ada karakter yang benar-benar nggak penting muncul di sini. Maksud saya, untuk apa sih orang-orang ini muncul? Ngga ada mereka, ceritanya tetap bisa berjalan dengan baik kok. Atau mereka dibutuhkan hanya karena ingin SittaGak tau apa Kak Sitta waktu itu nggak kebagian editor waktu mau nerbitin atau gimana, tapi saya ngerasa buku ini all the way messy. Matahari solid? FYI, Matahari itu gas. Saya juga ngerasa kalau bahasanya nggak nyastra, banyak yang aneh, dialog yang cheesy, ga suka deh. Tapi idenya lumayan sih, eksekusinya aja yang kurang.
To be honest, aku cukup suka sama ceritanya. Tokohnya, latarnya, alurnya. Untuk aku, ada dua hal yang menjadi masalah di cerita ini. Pertama, Sadira dan Hassya terlalu cepat jatuh cinta. Secara, mereka baru bertemu beberapa kali, dan seingatku waktu itu mereka nggak ber.. ber apa ya? Yah, nggak ngomong-ngomong (?) dengan baik lah, berhubung mereka dari dua klan yang bermusuhan. Tapi sewaktu lagi di Pesta Topeng atau apapun itu yang di Negeri Kegelapan, mereka udah bener-bener kayak dekeeettt
i won't say that i'm fed up with this book, Aerial is just mediocre and a little bit disappointing for me.dari sudut pandang karakter, Sadira sayangnya sama sekali tidak mencerminkan "perempuan kuat" yang digadang-gadang di awal. dirinya memang berjiwa petualang dan berkemauan keras, namun perempuan galak bukan berarti perempuan berkarakter kuat. banyak karakter yang entah kenapa diimplikasikan sebagai karakter penting, sementara saya pribadi tidak merasa mereka benar-benar berbeda satu sama
Suka banget ama novel ini. Susah banget nyarinya. Tapi syukur dapet juga hehheh๐๐๐
Novel ini bercerita tentang kisah cinta Sadira dan Hassya, yang berasal dari negeri yang sangat berbeda dan bermusuhan pula. Semacam kisah romeo dan juliet, hanya saja ceritanya tidak setragis novel roman klasik itu. Ide ceritanya cukup bagus, ceritanya manis dan kisah cinta berbagai tokohnya memang terkesan lebih ditekankan daripada plot itu sendiri. Hanya saja, entah kenapa kurang greget. Mungkin karena ekspektasi saya pas awal beli agak tinggi sih ya...Lalu menurut saya alur novel ini sedikit
2 bintang, semua buat sampul bukunya... heheOke, pertama, komentar tentang keseluruhan cerita, terutama cerita romansa antara Sadira-Hassya, udah diomongin sama Sai halaman 250. Kedua, halaman 205 paragraf ke-10, it's super nonsense. satu hal pun nggak pernah mereka lakuin buat kedamaian kedua bangsa dan, nggak, pacaran diem-diem nggak termasuk perjuangan. Jadi, bisa kita ganti tokoh utamanya jadi Toireann sama Isla?? Atau, Antya sama Ginta, deh... Ketiga, hmmmm... kayaknya, menggunakan Bangsa
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.